Review :
Cerita dibuka dengan visualisasi dahsyat dari pemboman kota Hiroshima oleh Sekutu yang menandakan menyerahnya Jepang. "Indonesia merdeka, itu yang kudengar di RRI, Jepang menyerah!!" kata Musa. Tetapi langit Surabaya kembali merah dengan peristiwa Insiden Bendera dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda. Belum lagi gangguan oleh beberapa kelompok pemuda 'Kipas Hitam' yang dilawan oleh 'Pemuda Republiken'. Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo dan pemuda Indonesia bangkit melawan penjajahan. Musa dipercaya sebagai kurir surat dan kode-kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari 'Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia' yang didirikan Bung Tomo. Berbagai peristiwa dilalui Musa sebagai kurir, kehilangan harta dan orang-orang yang dikasihi menjadi konsekuensi tugas mulia tersebut. Cerita ini merupakan cerita adaptasi dari peristiwa 10 November 1945 Surabaya. Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pesan perang tentang semangat, cinta tanah air, dan perdamaian.
Opini :
Film ini sangat bagus menceritakan tentang Nasionalisme dan mengingatkan kita pada perang 10 November 1945 di Surabaya,di saat itu para tokoh dan pahlawan Indonesia berperang melawan Jepang dan Jepang pun menyerah.Kesimpulannya adalah kita harus bangga menjadi warga negara Indonesia karena begitu sulitnya para tokoh dan pahlawan merebut seuatu Kemerdekaan dari penjajah,maka dari itu kenanglah para pahlawan,hormatilah dan cintailah Negara yang sangat istimewa ini yaitu Republik Indonesia.
Comments
Post a Comment